Mimin Giomitra Cahaya

Selasa, 03 Januari 2012

ALAT TANGKAP TRAWL

Oleh

MIMIN GIOMITRA CAHAYA


PENDAHULUAN

        Definisi Alat TangkapKata “ trawl “ berasal dari bahasa prancis “ troler “ dari kata “ trailing “adalah dalam bahasa inggris, mempunyai arti yang bersamaan, dapatditerjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan kata “tarik “ ataupun “mengelilingiseraya menarik “. Ada yang menterjemahkan “trawl” dengan “jaring tarik”, tapikarena hampir semua jarring dalam operasinya mengalami perlakuan tarik  ataupun ditarik,maka selama belum ada ketentuan resmi mengenai peristilahandari yang berwenang maka digunakan kata” trawl” saja.Dari kata “ trawl” lahir kata “trawling” yang berarti kerja melakukanoperasi penangkapan ikan dengan trawl, dan kata “trawler” yang berarti kapalyang melakukan trawling. Jadi yang dimaksud dengan jarring trawl ( trawl net )disini adalah suatu jaring kantong yang ditarik di belakang kapal ( baca : kapaldalam keadaan berjalan ) menelusuri permukaan dasar perairan untuk menangkapikan, udang dan jenis demersal lainnya. Jarring ini juga ada yang menyangkutsebagai “jaring tarik dasar”.Stern trawl adalah otter trawl yang cara operasionalnya ( penurunan dan pengangkatan ) jaring dilakukan dari bagian belakang ( buritan ) kapal ataukurang lebih demikian. Penangkapan dengan system stern trawl dapatmenggunakan baik satu jarring atau lebih.2. Sejarah Alat TangkapJaring trawl yang selanjutnya disingkat dengan “trawl” telah mengalami perkembangan pesat di Indonesia sejak awal pelita I. Trawl sebenarnya sudahlama dikenal di Indonesia sejak sebelum Perang Dunia II walaupun masih dalam bentuk ( tingkat ) percobaan. Percobaan-percobaan tersebut sempat terhenti akibat pecah Perang Dunia II dan baru dilanjutkan sesudah tahun 50-an ( periode setelah proklamasi kemerdekaan ). Penggunaan jaring trawl dalam tingkat percobaan inisemula dipelopori oleh Yayasan Perikanan Laut, suatu unit pelaksana kerjadibawah naungan Jawatan Perikanan Pusat waktu itu. Percobaan ini semuladilakukan oleh YPL Makassar (1952), kemudian dilanjutkan oleh YPL Surabaya.Menurut sejarahnya asal mula trawl adalah dari laut tengah dan pada abadke 16 dimasukkan ke Inggris, Belanda, Prancis, Jerman, dan negara Eropalainnya. Bentuk trawl waktu itu bukanlah seperti bentuk trawl yang dipakaisekarang yang mana sesuai dengan perkembangannya telah banyak mengalami perubahan-perubahan, tapi semacam trawl yang dalam bahasa Belanda disebutschrol net.3. Prospektif Alat TangkapPerkembangan teknologi menyebabkan kemajuan- kemajuan pada main gear,auxillary gear dan equipment lainny. Pendeteksian letak jaring dalam air sehubungan depth swimming layer pada ikan, horizontal opening dan vertica opening dari mulut jaring, estimate catch yang berada pada cod end sehubungandengan pertambahan beban tarik pada winch, sudut tali kekang pada otter boardsehubungan dengan attack angel, perbandingan panjang dan lebar dari otter board,dan lain-lain perlengkapan.Demikian pula fishing ability dari beberapa trawler yang beroperasi di perbagai perairan di tanah air, double ring shrimp trawler yang beroperasi di perairankalimantan, irian jaya dan lain-lain sebagainya. Perhitungan recourcessehubungan dengan fishing intensity yang akan menyangkut perhitungan- perhitungan yang rumit, konon kabarnya sudah mulai dipikirkan. Semakin banyak segi pandangan, diharapkan perikanan trawl akan sampai pada sesuatu benntuklyang diharapkan.




KONSTRUKSI ALAT TANGKAP


           Konstruksi Umum Gambar 12. Detail Konstruksi Gambar 23. Gambar Teknis Gambar 34. Bahan dan Spesifikasi Gambar 45. Karakteristik  berdasarkan letak penarikan jaring yang dilakukan di kapal kita mengenaladanya stern trawl, dimana jaring ditarik dari buritan ( dalam segioperasionalnya ). Dimana banyak kapal trawl yang menggunakan cara ini, adapunkarakteristik dari stern trawl ini antara lain:Stern trawl tidak seberapa dipengaruhi oleh angin dan gelombang dalam pelepasan jaring, tidak  memerlukan memutar letak kapal Warp berada lurus pada garis haluan buritan sehingga tenaga trawl winch dapat menghasilkan daya guna maksimal sehingga pekerjaan melepas/menarik dari jaring memerlukan waktu yang lebih sedikit, yang berartiwaktu untuk jaring berada dalam air ( operasi ) lebih banyak

  •  Trawl winch pada stern trawl terpelihara dari pengaruh angin dangelombang, dengan demikian dalam cuaca buruk sekalipun operasi masihdapat dilakukan dengan mudah
  •  Pada stern trawl akibat dari screw current jaring akan segera hanyu,demikian pula otter boat segera setelah dilepas akan terus membuka Karena letak akan searah dengan garis haluan- buritan, maka di daerahfishing ground yang sempit sekalipun operasi masih mungkin dilakukan,dengan perkataan lain posisi jaring sehubungan dengan gerakan kapallebih mudah diduga.
  •  Pada stern trawl, pada waktu hauling ikan-ikan yang berada pada cod endtidak menjadikan beban bagi seluruh jaring, karena cod end tersendiriditarik melalui slip way, dengan demikian jaring dapat terpelihara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar